Teknik dan Cara Membaca Puisi semoga Mengesankan - Pembacaan puisi intinya harus dilakukan dengan baik semoga pesan dari puisi sanggup tersampaikan kepada pendengar. Membaca puisi tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan melainkan ada teknik dan cara-caranya. Namun hingga ketika ini masih banyak siswa yang belum bisa membawakan puisi dengan baik. Nah oleh alasannya yaitu itu pada pertemuan kali ini admin akan memperlihatkan info perihal bagaimana cara membaca puisi yang baik dan benar.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi, antara lain yaitu pelafalan, intonasi dan ekspresi. Kegiatan membaca puisi sendiri mengacu pada dua hal yaitu membaca puisi untuk diri sendiri dan membaca untuk orang lain. Membaca puisi di depan orang lain dianggap lebih sulit apalagi untuk pemula. Meskipun demikian, baik buruknya cara membacakan puisi di depan orang lain tergantung pada membaca puisi untuk diri sendiri.
Teknik dan Cara Membaca Puisi
Membaca puisi untuk orang lain pada dasasrnya sama dengan memgkonkretkan sebuah puisi, baik dalam bentuk audio maupun visual. Pembacaaan demikian disebut deklamasi. Deklamasi akan melibatkan unsur pembaca, pendengar, dan puisi yang dibaca. Pembaca mempunyai tugas yang sangat mayoritas dalam menghidupkan puisi semoga sanggup dinikmati pendengar. Maka dari itu, dalam membaca ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti, alat ucap, faktor kebahasaan, dan faktor-faktor non kebahasaan. Dengan menguasai ketiga faktor tersebut akan memudahkan dalam berdeklamasi.
1. Pelafalan
Pelafalan yaitu suatu proses atau perjuangan untuk mengucapkan bunyi bahasa, baik itu suku kata, kata, frasa, ataupun kalimat sesuai dengan jiwa dan tema puisi.
2. Intonasi
Intonasi yaitu penyajian tinggi rendah irama puisi dengan memerhatikan jenis-jenis tekanan, menyerupai tekanan dinamik, tekanan nada, dan tekanan tempo. Simak penjelasannya di bawah ini.
a. Tekanan dinamik
Tekanan dinamik, yaitu tekanan pada kata yang terpenting menjadi sari kalimat atau bait puisi.
b. Tekanan nada
Tekanan nada, yaitu tekanan tinggi rendah, perasaan girang, gembira, marah, sedih, gundah, galau, dan suasana hati lainnya.
c. Tekanan tempo
Tekanan tempo, yaitu lambat atau cepatnya pengucapan suku kata atau kalimat.
3. Faktor Non Kebahasaan
Faktor non kebahasaan atau lisan terbagi menjadi beberapa hal antara lain sikap, gerak gerik dan mimik, volume suara, serta kelancaran dan kecepatan. Simak penjelasannya berikut ini.
a. Sikap
Sikap merupakan kunci kesuksesan membaca puisi dihadapan orang, maka dari itu diharapkan penguasaan perilaku yang tepat oleh pembaca. Selama membaca puisi, sebaiknya pembaca berusaha mendapat perhatian yang positif dari pendengar atau penonton. Hal yang harus dilakukan yaitu perilaku yang masuk akal dan ketenangan menghadapi orang lain. Untuk sanggup menguasai dua hal tersebut, pembaca dituntut untuk berlatih dan menguasai puisi yang akan dibacakan secara matang semoga ketika tampil tak akan gugup dan perilaku yang ditunjukan sanggup sempurna.
b. Gerak-gerik dan Mimik
Gerak gerik dan mimik yaitu faktor yang penting dalam membaca puisi didepan orang banyak. Penggunaan gerak-gerik dalam pembacaan puisi sanggup membangkitkan gairah pendengar untuk mendengarkan puisi yang anda bawakan. Selain itu penggunaan mimik yang tepat sesuai dengan tema puisi juga haruslah dilakukan dengan baik semoga seperti pembaca ikut mengalami dan mencicipi apa yang terdapat di dalam puisi yang dibacakan. Oleh alasannya yaitu itu, pembaca dituntut untuk memahami bahan puisi dan mendalaminya dengan sungguh-sungguh semoga mimik yang didapatkan bisa sempurna.
c. Volume Suara
Volume bunyi yang dipakai sebaiknya menyesuaikan daerah dan jumlah asumsi jumlah pendengar. Jika pembacaan puisi dilakukan di daerah yang terbuka maka sebaiknya volume bunyi lebih lantang dan jikalau pembacaan puisi di dalam ruangan volume bunyi harus menyesuaikan luas daerah semoga pendengar sanggup nyaman mendengarkan puisi yang anda bacakan. Untuk pementasan puisi ketika ini sangat banyak memakai pengeras bunyi atau mic. Maka dari itu pembaca puisi juga harus menguasai teknik penggunaan mic semoga bunyi yang dihasilkan tidak sumbang, tidak terlalu pelan ataupun tidak terlalu keras.
d. Kelancaran dan Kecepatan
Kelancaran dan kecepatan sangat menghipnotis pendengar dalam menikmati puisi yang dibawakan. Kedua hal tersebut harus benar-benar dicermati semoga pendengar sanggup menikmati puisi yang dibacakan dengan baik serta pesan yang ada di dalam puisi juga sanggup tersampaikan. Kelancaran membaca puisi dekat kaitannya dengan latihan, alasannya yaitu hanya dengan latihan maka akan didapatkan kelancaran membaca yang baik. Selain itu kecepatan membaca juga harus diperhatikan, apabila kecepatan membaca puisi terlalu cepat maka pendengar akan sulit memahami isi puisi dan jikalau terlalu lambat juga akan menciptakan pendengar jenuh.
Agar sanggup mengespresikan puisi yang dibacakan seharusnya sahabat juga harus memahami isi puisi yang dibacakan. Untuk memahami isi puisi juga dibutuhkan kecermatan alasannya yaitu pada umumnya puisi banyak yang memakai bahasa kiasan dan bahasa simbolik. Oleh alasannya yaitu itu, untuk memahamai isi puisi tersebut sebaiknya sahabat mengerti terlebih dahulu bahasa-bahasa kiasan dan simbolik yang terdapat di dalam puisi yang akan dibacakan. Nah untuk melatih teknik membaca puisi anda maka simak juga artikel Contoh Puisi Pendek yang Praktis di Pelajari
Artikel teknik dan cara membaca puisi yang baik dan benar ini diharapkan kemampuan khusus serta kepercayaan diri yang baik semoga pembacaan sanggup dilakukan dengan sempurna. Semoga artikel ini membantu sahabat dan hingga jumpa pada pertemuan yang lebih menarik lagi tentunya.
Advertisement