'/> Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Cara Membuatnya Lengkap -->

Info Populer 2022

Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Cara Membuatnya Lengkap
Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Cara Membuatnya Lengkap
Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia yang Baik dan Cara Membuatnya Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia yang Baik dan Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia yang Baik dan Cara Membuatnya Lengkap - Essay atau esai dalam Ensiklopedia Indonesia adalah jenis goresan pena prosa yang menguraikan persoalan dalam bidang kesusastraan, kesenian, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan filsafat. Berdasarkan pengamatan, pengupasan, penafsiran fakta yang aktual atau jawaban yang berlaku dengan mengemukakan gagasan dan wawasan pengarangnya sendiri.

Di dalam essay, pengarang mengemukakan wacana sudut pandang tertentu, perilaku pribadi, membicarakan temuannya sendiri, mendekati materi subjek dengan sistematika uraian yang teratur. Lalu apa beda esai dengan kritik? gotong royong keduanya nyaris sama sebab tak ada perbedaan yang mencolok. Bahkan keduanya bisa dipertukarkan untuk maksud yang sama. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa keduanya bersinonim. Hal ini sebab keduanya tak ditemukan perbedaan yang niscaya dan juga keduanya memang bukan uraian ilmu pasti.

Essay atau esai intinya sama saja dengan karya tulis lain yang terdiri dari tiga belahan yaitu pendahuluan, isi dan penutup. Cara menciptakan esai pun gotong royong cukup gampang jikalau teman mengerti langkah-langkah yang harus dilakukan. Maka dari itu simak dan cermati langkah-langkah cara menciptakan essay berikut ini.

Cara Membuat Esai yang Baik dan Benar

Dalam menciptakan essay, teman dituntut untuk melaksanakan beberapa tahapan yang sistematis atau berurutan. Jika teman penasaran, maka simak caranya di bawah ini.

1. Menentukan tema

Dalam semua karya tulis yang pertama dilakukan yakni memilih tema begitupun dengan esai. Tema di dalam karya tulis kiprahnya sangat memilih sebab tanpa tema maka tak akan ada karya tulis menyerupai essay. Tema sanggup ditentukan dengan melihat lingkungan sekitar ataupun hal-hal yang sedang hangat diperbincangkan. Misalnya saja kebakaran hutan, banjir jakarta, fenomena sampaumur dan sebagainya.

2. Riset

Setelah tema dilakukan maka lakukanlah riset untuk mencari sumber-sumber yang membahas tema yang anda angkat. Hal ini bertujuan untuk menambah argumen di dalam essay serta memperkuat pendapat anda akan suatu pernyataan. Di dalam essay harus disertakan sumber yang terperinci semoga goresan pena tersebut tak dianggap hanya omong kosong belaka.

3. Buatlah Kerangka Esai

Membuat kerangka sangatlah penting untuk memudahkan anda menulis dengan lancar. Kerangka dibentuk untuk menyusun ide-ide pokok essay anda nantinya dan selain itu juga semoga essay yang dibentuk tak keluar dari tema yang telah ditentukan.

4. Pemilihan kata

Pemilihan kata haruslah dipikirkan dan diterapkan dengan matang sebab essay termasuk karya tulis yang formal oleh sebab itu gunakanlah kata-kata baku yang gampang dimengerti pembaca. Pemilihan kata sebaiknya mengikuti tema yang diangkat, apabila tema yang diangkat merupakan bacaan orang intelek maka gunakanlah bahasa yang intelek juga. Begitupun jikalau tema yang dibahas merupakan tema yang sedang hangat-hangatnya di masyarakat maka gunakanlah kata-kata yang lebih gampang dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

5. Judul

Setelah semua hal tersebut dilakukan, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan yakni memilih judul. Judul haruslah dibentuk dengan baik dan bisa menciptakan ingin tau orang yang membuatnya. Buatlah judul yang menciptakan orang berfikir akan membacanya hingga habis. 

6. Kerjakan!

Nah semoga teman lebih memahami lagi wacana essay maka mari kita simak rujukan essay berikut ini.

Contoh Essay 

Tayangan Televisi Merusak Moral Anak Bangsa

Pengaruh media menyerupai halnya televisi terhadap anak makin besar, namun bukan dampak positif yang diberikan melainkan dampak negatif yang banyak diterima. Saat ini hampir seluruh stasiun televisi menyiarkan acara-acara yang bisa dikatakan minim manfaat untuk anak-anak. Mungkin pada tahun 2000an kita masih melihat acara-acara televisi yang diperuntukan untuk bawah umur menyerupai program kartun dan sebagainya pada hari minggu. Zaman memang semakin maju dan modern namun tidak berlaku untuk program televisi di Indonesia sebab bukannya mengalami kemajuan melainkan mengalami kemunduran dari sudut pandang pesan yang disampaikan terutama untuk anak-anak. 

Katakan saja dalam satu ahad bawah umur menonton TV sekitar 17 jam. Apa yang mereka dapatkan dan pelajari pada waktu yang selama itu? yang mereka sanggup yakni kekerasan sanggup menuntaskan masalah, sama halnya yang dipertontonkan di sinetron-sinetron dikala ini. Selain itu, mereka juga hanya berguru duduk di rumah, menonton, dan bermalas-malasan, bukannya bermain diluar ataupun berolahraga. Hal ini menciptakan anak bukan bertambah cerdas melainkan menghambat kecerdasan anak untuk berkembang, sebab dengan menonton dan bersantai maka anak akan kurang berinteraksi dengan orang diluar dan pada kesannya kecerdasan berinteraksi tak akan tumbuh sehingga anak sanggup dikatakan "kuper".

Menurut penelitian beberapa ahli, kalangan anak merupakan kalangan yang paling gampang terkena dampak negatif dari siaran televisi. Penelitian tahun 2012 menyatakan bahwa jumlah jam menonton televisi pada anak lebih kecil jikalau dibandingkan jam berguru disekolah. Jumlah jam menonton televisi pada anak yakni 1.560-1.820 jam /tahun sedangkan jumlah jam berguru disekolah hanya 1000 jam/tahun. Tentunya jikalau melihat angka tersebut maka kita sebagai orang renta harus bertindak semoga hal yang lebih jelek tak akan terjadi pada anak kita.

Menurut Kidia, menyatakan bahwa pada tahun 2014 kemudian dari seluruh tayangan televisi, yang kondusif untuk ditonton bawah umur hanyalah sekitar 15% saja. Angka yang sangat kecil tentunya jikalau dibandingkan dengan tontonan televisi Indonesia yang sangat banyak. 

Mengapa kita harus mengurangi menonton televisi? Pertanyaan tersebut gotong royong pertanyaan yang hingga dikala ini jarang dilontarkan oleh banyak orang dan hanya sebagian kecil saja orang yang berfikiran menyerupai itu. Banyak dampak negatif dari memakai televisi apalagi secara berlebihan. Anak-anak harus dijaga dari kebiasaan menonton televisi, menyerupai halnya penelitian yang diadakan Dokter seorang hebat anak di Eropa yang menyatakan bahwa televisi sanggup mengganggu perkembangan orak pada anak contohnya saja pada anak yang berusia 0-3 tahun akan mengalami kesulitan bicara sebab perkembangan otak terganggu dan selain itu juga menghambat daya paham anak akan suatu hal.

Selain itu, televisi juga ternyata bisa mendorong anak menjadi konsumtif. Hal ini sebab bawah umur yakni sasaran sebagian besar periklanan sebab bawah umur dinilai gampang terhasut iklan dan yang terperinci orang renta mau tidak mau harus membelikan produk tersebut sebab paksaan si anak. Bukan hanya itu saja, anak yang gemar menonton televisi juga bisa mempengaruhi perilaku anak. Ingatkah dulu ketika salah satu stasiun televisi menayangkan program gulat internasional yang bebas dipertontonkan anak-anak? apakah anda ingat wacana anak yang meninggal akhir tontonan itu? jikalau anda ingat maka seharusnya anda sadar bahwa tayangan televisi berbahaya untuk anak anda. Televisi juga sanggup mengurangi daya konsentrasi anak, mengurangi kreatifitas, membentuk pola pikir sederhana, mengganggu semangat belajar, dan bahkan sanggup menciptakan kemungkinan obesitas pada anak semakin meningkat.

Sangat banyak dampak-dampak kecil dari dampak besar yang telah disebutkan di atas. Hal ini tentunya sanggup menciptakan orang renta sadar bahwa membiarkan anak menonton televisi sanggup mengganggu perkembangan anak. Namun perlu diketahui, menonton televisi gotong royong boleh-boleh saja dan tidak dilarang. Tetapi orang renta perlu memanage kapan anak harus menonton dan kapan harus belajar. Dalam hal ini tentunya diharapkan kedekatan dan pemahaman yang baik antara anak dan orang tua.


Nah itu tadi sobat Contoh Karangan Esai Sastra Bahasa Indonesia yang Baik dan Cara Membuatnya. Semoga artikel ini sanggup membantu teman dan hingga jumpa pada perjumpaan selanjutnya dan tentunya dengan materi berguru Bahasa Indonesia yang lebih menarik. Sampai jumpa dan semoga sukses!
Advertisement

Iklan Sidebar